2KATA PENGANTAR Telah lama penantian kita untuk memperoleh pandangan-pandangan pemikiran tentang pendidikan dari para tokoh dunia secara lengkap. Banyak kesulitan yang dihadapi untuk memperoleh referensi yang lengkap, sehingga tulisan ini hanya akan menyajikan sepenggal biografi dan pokok-pokok pikiran dari para tokoh tentang pendidikan. Tokoh-tokoh yang dipilih adalah tokoh yang memang telah 1 Tunjukkan tiga perbedaan pokok sifat perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah thn 1908 2. Bagaimana cara Indische Partij menumbuhkan semangat kebangsaaan di masyarakat? 3. Apa hasil dari kongres Pemuda II?. Question from @Whitedrezow9z5l - Sekolah Menengah Pertama - Ips Setidaknyaada 6 faktor yang melatarbelakangi tumbuhnya semangat kebangsaan rakyat Indonesia. Ini meliputi perluasan pendidikan, kegagalan perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan, perkembangan organisasi etnis, kedaerahan dan keagamaan, berkembangnya berbagai paham baru, dan berbagai peristiwa dan pengaruh dari luar negeri. Peringatan100 tahun Kebangkitan Nasional harus dijadikan awal mula sebagai langkah untuk mengembalikan semangat kebangsaan seperti yang diletakkan pada awal negara ini didirikan. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi "rumah" yang aman dan nyaman bagi kita semua. ***. Posted by Emil Jayaputra at Tuesday, May 20, 2008. RahmaDyan Puspita menerbitkan Modul Kebangkitan Semangat Laskar Merdeka pada 2021-04-25. Bacalah versi online Modul Kebangkitan Semangat Laskar Merdeka tersebut. Download semua halaman 1-42. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Denganmengadopsi pendapat Michael Maginn 2004 di bawah ini adalah cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah. Lalu bagaimana cara memelihara kerjasama supaya tetap terjalin dengan baik. Sebuah tim bagaikan sebuah kapal yang berlayar di lautan luas. Tentukan tujuan bersama dengan jelas. Menyapa teman dan guru dengan sopan. 40Questions Show answers. Perhatikan wacana berikut! Indische Partij memiliki tujuan menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik golongan pribumi, Indo-Belanda, Tionghoa, maupun Arab. Persatuan ini dianggap cukup penting karena jumlah golongan pribumi yang ikut serta dalam pergerakan nasional masih terbatas. Rasakebangsaan atau nasionalisme muncul sejak abad ke-19 di Asia dan Afrika, termasuk Indoensia. Banyak faktor yang menjadi latar belakang munculnya rasa kebangsaan di Indonesia, salah satunya kejayaan masa lalu. Bangsa Indonesia berpendapat bahwa kemajuan bangsa dan masyarakat akan terwujud jika adanya sikao nasionalisme yang tinggi. Tentukantujuan bersama dengan jelas. Pembahasan selanjutnya kami akan membahas mengenai bagaimana cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah? Gambar Kerjasama Di Lingkungan Masyarakat Cara Golden Tentukan dan raih tujuan bersama. Cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah. Setelah mengetahui pengertian kerjasama di sekolah. SemangatSumpah Pemuda dan Masa Depan Bangsa Indonesia. by Unknown 22.31 Read. Berbicara mengenai pemuda dan masa depan suatu bangsa ibarat dua sisi mata uang. Ia menyatu dan tidak dapat dipisahkan. Masa depan suatu bangsa akan terletak bagaimana eksistensi para pemudanya, terutama menyangkut aspek patriotisme dan semangat nasionalismenya. MmNW. Kalian pasti tidak asing dengan pepatah “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh”, yang artinya jika berjuang bersama maka kekuatan yang terbentuk akan semakin besar dan peluang keberhasilan akan menjadi lebih besar. Di masa penjajahan, hal ini menjadi titik balik bagi Indonesia dengan semangat kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama setelah sebelumnya kegagalan terus dialami karena perlawanan yang bersifat kedaerahan. Tumbuhnya semangat kebangsaan ditandai dengan diadakannya Kongres Sumpah Pemuda pada tahun 1926 dan 1928. Setidaknya ada 6 faktor yang melatarbelakangi tumbuhnya semangat kebangsaan rakyat Indonesia. Ini meliputi perluasan pendidikan, kegagalan perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan, perkembangan organisasi etnis, kedaerahan dan keagamaan, berkembangnya berbagai paham baru, dan berbagai peristiwa dan pengaruh dari luar negeri. Perluasan Pendidikan Pendidikan adalah investasi peradaban karena melalui pendidikan akan tertanamkan pengetahuan dan kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia. Secara bertahap mulai, pada abad XX kesempatan memperoleh pendidikan bagi rakyat Indonesia semakin besar, hal ini dipengaruhi kebijakan baru pemerintah Hindia-Belanda melalui Politis Etis politik Balas Budi. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah Bangsa Indonesia menyadari kegagalan-kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu terletak pada perlawanan yang bersifat kedaerahan. Maka, memasuki abad XX corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari bersifat kedaerahan menuju perjuangan yang bersifat nasional. Rasa Senasib Sepenanggungan Dengan berbagai kekalahan yang ditanggung rakyat Indonesia serta kekuasaan Belanda yang semakin meluas telah memunculkan perasaan yang sama yaitu pihak yang terjajah. Dengan timbulnya perasaan itu, kemudian ditambah dengan wawasan yang semakin luas, masyarakat Indonesia kemudian bersatu dan membentuk sebuah perkumpulan. Baca juga 4 Periode Semangat dan Komitmen Kebangsaan Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan dan Keagamaan Munculnya organisasi-organisasi yang bersifat kedaerahan dan keagamaan menjadi perintis munculnya organisasi pergerakan nasional. Sebelum adanya Kongres Pemuda banyak masyarakat yang memiliki latar belakang yang sama mengikatkan diri dalam organisasi, contohnya Serikat Pasundan yang berisi orang sunda, Jong Celebes yang berisi orang Sulawesi, serta Muda Kristen Jawi dan Muhammadiyah yang berisi orang-orang dengan latar belakang agama yang sama. Berkembangnya Berbagai Paham Baru Paham-paham baru seperti Pan-Islamisme, Nasionalisme, Liberalism, Sosialisme, dan demokrasi menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional Indonesia. Berbagai Peristiwa dan Pengaruh dari Luar Negeri Semangat kebangsaan juga tumbuh akibat berbagai peristiwa besar yang terjadi diluar negeri. Kekalahan Russia oleh Jepang pada tahun 1905 telah menginspirasi bangsa-bangsa di Asia bahwa orang Asia juga bisa mengalahkan bangsa Eropa. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia Kebangkitan nasional yaitu masa lahirnya kesadaran bangsa Indonesia untuk berjuang bersama-sama dalam mengusir penjajah. Dimana, kebangkitan nasional ini ditandai dengan munculnya beberapa organisasi nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan Partai nasional Indonesia. Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang Terdapat beberapa pembagian pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang yaitu, proses penguasaan Indonesia, kebijakan pemerintah militer Jepang, pengerahan romusha, dan eksploitasi kekayaan alam. Proses Penguasaan Indonesia Awal mula tujuan Jepang datang ke Indonesia untuk kepentingan ekonomi dan politik. Pada saat itu, Jepang merupakan negara Industri yang sangat maju dan sangat besar, sehingga Jepang menginginkan bahan baku industry yang tersedia di Indonesia untuk kepentingan ekonominya. Disamping itu, Jepang tumbuh menjadi satu-satunya negara Asia yang tidak terjajah bahkan melakukan penjajahan. Kekuatan militer Jepang bahkan mampu mengalahkan salah satu negara terkuat saat itu yaitu Uni Soviet Rusia. Dalam perjalanannya Jepang banyak menggalang kekuatan dari negara Asia lainnya karena membawa semboyan 3A yaitu Jepang pemimpin Asia, Jepang pelindung Asia, serta Jepang Cahaya Asia, sehingga dengan semboyan itu Jepang mendapatkan tempat di hati rakyat Indonesia. Pada masa kependudukan Jepang, bangsa Indoensia memiliki keleluasaan dalam mengibarkan bendera merah putih serta menyanyikan lagu Indonesia Raya akan tetapi keleluasaan yang didapatkan tersebut hanyalah untuk mengambil hati rakyat Indonesia saja karena setelah mendapatkan hati rakyat, jepang melakukan penjajahan dengan sangat kejam. Kebijakan Pemerintah Militer Jepang Ketangguhan Jepang dalam menguasai Asia dan melawan bangsa Barat membuat Jepang mendapatkan banyak musuh, dan mereka menggabungkan kekuatan militernya dengan menyebut sebagai sekutu. Menyadari akan bahaya musuh maka Jepang membentuk berbagai organisasi militer yang beranggotan rakyat Indonesia. Organisasi tersebut diantaranya adalah Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho, dan Pembela Tanah Air Peta. Pengerahan Romusha Tidak hanya memanfaatkan untuk kepentingan militer, Jepang juga menerapkan kebijakan kerja paksa bernama Romusha. Pada saat itu, rakyat Indonesia yang bergabung dalam Romusha dikerahkan untuk membangun berbagai fasilitas seperti jalan, rel kereta api, jembatan, dan benteng pertahanan. Bahkan, Jepang mengirim rakyat Indonesia untuk melakukan Romusha di berbagai negara lain seperti Thailand, Malaya, dan Myanmar. Eksploitasi Kekayaan Alam Bukan hanya dari sisi tenaga rakyat Indonesia yang dimanfaatkan oleh Jepang tetapi juga dari sisi kekayaan alam yang dieksploitasi secara besar-besaran. Bahan-bahan tambang, tanaman hasil perkebunan, semuanya diambil dan hanya boleh dimanfaatkan oleh Jepang, bahkan banyak rakyat Indonesia menderita kelaparan dan bahkan meninggal dunia. Please follow and like us ArticlePDF Available Abstractp class="06AbstrakIndonesia">Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan peran sumber daya keagamaan dalam membangun semangat kebangsaan pada warga negara Indonesia yang bermukim pada wilayah perbatasan negara. Tujuan tersebut dijabarkan dalam dua poin permasalahan; bagaimana dinamika kebangsaan pada masyarakat perbatasan dan bagaimana peran sumber daya keagamaan di wilayah tersebut dalam menguatkan paham kebangsaan masyarakat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif melalui pengamatan, wawancara dan studi dokumen, dengan analisis data deskriptif-analitis dan kritis. Penelitian dilakukan pada wilayah perbatasan darat negara Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya di Kabupaten Nunukan, Kecamatan Sebatik Tengah. Tapal batas di wilayah tersebut hanya dipisahkan oleh patok-patok perbatasan yang memungkinkan masyarakat kedua negara untuk saling melintasi batas-batas negara. Demografis masyarakat Sebatik Tengah didominasi oleh etnik Bugis yang kebanyakan eks Tenaga Kerja Indonesia TKI di Tawau. Nasionalisme masyarakat dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan, namun masih menyisakan beberapa problem, yaitu; adanya masyarakat yang memiliki identitas kewarganegaraan ganda, penggunaan mata uang ringgit, ketergantungan pada produk Malaysia serta minimnya perhatian pemerintah. Penguatan semangat kebangsaan melalui sumber daya keagamaan di Sebatik Tengah dilakukan oleh dua lembaga. Yaitu Yayasan Ar-Rasyid yang melakukan penguatan kebangsaan melalui jalur pendidikan dengan mendirikan Sekolah Tapal Batas yang mendidik anak-anak TKI yang berada di perbatasan. Sumber daya keagamaan lainnya adalah organisasi kepemudaan lintas agama, OM JOKO Orang Muda BerJoko yaitu gabungan organisasi remaja mesjid dan pemuda gereja. Organisasi ini mendorong semangat kebangsaan melalui gerakan kerja sama pemuda lintas iman di salah satu dusun di Sebatik Tengah. Berdasarkan temuan penelitian ini, pemerintah pusat perlu memberdayakan sumber daya keagamaan guna membangun semangat kebangsaan masyarakat di perbatasan. Artikel ini merupakan bagian dari hasil penelitian berjudul Orang Tidung di Tapal Batas Membangun Negeri Merawat Harmoni Kajian Hubungan Antarsuku bangsa di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Penelitian etnografi kritis ini mengkaji konstruksi identitas etnik dan aspek budaya orang Tidung di Kabupaten Nunukan. Data dianalisis secara interaktif, meliputi reduksi data, displai data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan, identitas etnik Tidung, terbangun dari beberapa versi dari hasil interpretasi kelompok-kelompok etnis Tidung sendiri yang berasal dari beberapa daerah di Kalimantan Utara, bahkan orang Tidung yang berasal dari Malaysia Timur. Terdapat dua pendapat dari versi identitas orang Tidung. Pertama, orang Tidung adalah bagian dari etnis Dayak dan kedua orang Tidung sebagaimana yang ada dalam mitologi adalah kelompok etnis tersendiri. Dalam perkembangannya, orang Tidung di beberapa daerah, seperti orang Tidung di Tarakan tergolong maju, sementara lainnya, seperti orang Tidung di Kabupaten Nunukan tergolong masih hidup secara sederhana. Kesederhanaan orang Tidung di Kabupaten Nunukan tercermin dari orientasi nilai budaya yang mereka miliki untuk hidup secara bersahaja. Dalam kehidupan keagamaan, generasi tua orang Tidung tergolong Islam pluralistik, sementara generasi mudanya berupaya membeaskan diri dari unsur-unsur pluralisme dalam agama Islam yang mereka anut. Dalam era reformasi ini, terlihat mulai terbangunnya kesadaran akan penguatan politik identitas yang ditandai dengan munculnya “Pan Dayak” yang mencerminkan arena persaudaraan antara orang Dayak dengan orang Tidung dalam organisasi PUSAKA Persatuan Suku Asli Kalimantan. Semangat kebangkitan politik identitas perlu dicermati, karena Kabupaten Nunukan termasuk wilayah yang pluralistik, terutama bagi orang Bugis yang menguasai daerah tersebut, baik secara ekonomi, maupun politik, sehingga diperlukan pengelolaan hubungan antarsukubangsa secara baik agar situasi di Kabupaten Nunukan tetap terkendali.